Lauoncing Alat HD Batal, Pasien Ginjal RSUD Abundjani Bangko Sebut Direktur “Pangicuh”

Jurnalone.com, BANGKO – Masih tengiang dibenak kepala, Selasa (20/9/2022) sekira tiga bulan lalu, Direktur RSUD Klonel Abundjani Bangko, Dr. Irwan Kurniawan dengan tegas mengatakan akan melauoncing alat cuci darah Hemo Dialisa (HD) bagi pengidap penyakit ginjal di Kabupaten Merangin, Sabtu (31/12/22).

Bahkan, kepastian pernyataan tersebut disampaikan lansung baik secara pribadi, maunpun melalui media media online lokal di yang ada di Kabupaten Merangin saat itu.

Seperti dikutip dari Kongkrit.com, pihak RSUD kata Dr. Irwan hanya menunggu kelengkapan Administrasi izin saja dari Jakarta. Setelah itu diperkirakan akan dilaouncing akhir Desember ini.

“Ya saat ini tinggal menunggu kelengkapan administrasi perizinan saja, karena ada beberapa hal yang harus kita lengkapi dulu yakni masalah perizinan dan kelengkapan administrasi lain, untuk tenaga ahli sudah ada, yang jelas untuk progres kita tahun ini harus di Loucinng kan, karena kita lihat untuk ruangan juga sudah memadai, dan peralatan juga sudah siap, karena kami ketahui jumlah pasien yang melakukan HD di Rumah Sakit Bungo setiap bulan sangat banyak, mencapai 30 sampai 40 orang, sangat rugi kita kalo pendapatan segitu banyak kita sia-siakan, dan untuk pelayanan HD ini bisa menggunakan BPJS dan bisa juga umum, karena setelah ini Loucinng, administrasi kita langsung bekerjasama dengan BPJS,” ini kata, Dr. Irwan kala itu.

Namun, hingga memasuki akhir bulan Desember 2022 ini, belum ada tanda tanda tanda alat HD tersebut, akan dilaouncing. Tak ayal akibatnya tak sedikit keluarga pasien ginjal pada kecewa.

“Harusnya, fasilitas itu, dapat menambah pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemkab Merangin, selain memberikan kemudahan bagi masyarakat yang memiliki masalah ginjal di daerah ini. Sehingga tak perlu repot-repot ke luar kota lain,, ternyata tukanv Pemberi Hapan Palsu( PHP) jugo nampaknyo,” tegas salah keluarga  penderita Ginjal.

Direktur RSUD Kolonel Abundjani Bangko Dr Irwan Kurniawan dikonfirmasi melalui sambungan telepon selulernya mengatakan, terkait dengan gagalnya launching layanan Hemodialisa di bulan Desember 2022 ini dikarenakan izin yang belum terselesaikan.

“Izin belum keluar bang, tergantung surat izin ya bang,kalau izinnya belum lengkap belum bisa bang, sejauh ini sudah di OSS kan, tinggal menunggu dari kementerian saja datang, sampai saat ini saya tidak berani menentukan, kalau menyangkut izin itu wewenang pusat soalnya,” tandasnya.(*)

Penulis/Editor/Rafik
Sumber/Kongkrit.com