Malang Nasib Siti Mariam!! Disaat Ingin Sembuh Dari Mata Kabur, Pulang Berobat Malah Jadi Buta

JurnalOne.com, BANGKO – Sungguh malang nasib yang menimpa Siti Mariam (26), warga Desa Rantau Alai, Kecamatan Batang Mesumai, Merangin, Jambi, Kamis  (20/11/2025).

Alih alih ingin sembuh dari penyakit mata kabur yang dideritanya, dia malah menelan pil pahit karena setelah berobat di Rumah Sakit Raudah beralamat Kelurahan Pematang Kandis Bangko, dia mengalami kebutaan.

Kemedia ini Siti Mariam bercerita bahwa hal ini terjadi sekitar Senen (03/11/2025) dua Minggu lalu, saat mengkroscek kesehatan kedua matanya di Puskesmas Desa Kederasan Pajang, Kecamtan Batang Mesumai.

“Awalnya kejadian ketika mengkroscek kesehatan mata saya Senen (03/11/2025), sekitar dua Minggu lalu, karena penglihatan sebelah kanan kabur di Puskesmas Kederasaran Panjang, Kecamatan Batang Mesumai. Sedangkan mata sebelah kiri masih sehat,”ungkap Siti Mariam kemedia ini.

Setelah melalui proses pemeriksaan, di ditemukan kelainan, hingga akhirnya Puskesmas kemudian mengeluarkan surat rujukan ke Rumah Sakit Raudah.Karena perlu dokter Spesialis mata yang menangani kasus tersebut.

“Kami lasung ke RS Raudah untuk berobat, dan sesampainya singkat cerita lasung ditangani dokter spesialis mata dokter Djrizal. Sempat diperiksa sebentar, setelah itu saya diberikan dan diajurkan dokter mengunakan obat tetes,” terang Siti Mariam.

Akan tetapi, jelas Siti Mariam, usai mengunakan obat tetes tersebut, sepulangnya baru sampai diarea parkir penglihatan kedua matanya menjadi gelap. Bahkan, mata kiri dulunya sehat, juga tidak bisa melihat apa apa, apa lagi mata yang kanan.

“Ketika penglihatan kedua mata saya gelap itu kami berusaha bertemu dokter yang menangani saya, tapi kebetulan dokternya waktu telah pergi. Kebutaan ini saya alami sudah berjalan dua Mingggu,” tukas Siti Mariam.

Sementara itu, saat diminta tanggapan Direktur Rumah Sakit Raudah dr. Imelda, membenarkan. Pasien bernama Siti Maryam masuk berobat ke RS Raudah pada tanggal 3 November lalu, dengan dengan keluhan penglihatan kabur.

“Benar, pada tanggal 3 kemarin ada pasien berobat mengeluhkan matanya kabur. Dari hasil diagnosis, kondisinya memang cukup berat. Kemarin kami juga sudah bertemu pihak keluarga untuk memberi penjelasan lebih lanjut,”jawab dr. Imelda melaui sambungan telepon Whatsapp.

Terkait dugaan kebutaan setelah penggunaan obat tetes mata, dr. Imelda memastikan bahwa prosedur medis yang dilakukan sudah sesuai standar.

“Terkait penggunaan obat mata, itu sudah sesuai SOP. Karena hasil pemeriksaan pertama tidak sesuai dengan gambaran klinis, dokter harus melakukan pemeriksaan lanjutan. Pemeriksaan itu memerlukan obat tetes bernama Vitriatil, fungsinya untuk membuka pupil agar bagian dalam mata dapat terlihat jelas,”terangnya.

Ia menambahkan bahwa detail diagnosis tidak dapat dipublikasikan karena merupakan bagian dari rekam medis pasien.

Ketika ditanya soal tanggung jawab rumah sakit, dr. Imelda menyebut bahwa sejak awal dokter sudah menyarankan agar pasien dirujuk.

“Pertanggungjawaban tentu sudah kami lakukan sejak hari pertama. Dokter sudah menyarankan rujukan karena dari diagnosis awal kami tidak bisa menangani lebih jauh. Hari ini kami juga sepakat bertemu kembali dengan keluarga dan dokter agar penjelasan lebih lengkap dapat diberikan,”pungkasnya.(*)

Repoter/Ir Syamil