JurnalOne.com, BANGKO – Kelompok Suku Anak Dalam (SAD) temenggung Ganta, dari Desa Sialang Kecamatan Pamenang, dan kelompok temenggung Jang, Desa Mentawak Kecamatan Nalo Tantan, Merangin, Jambi, saling baku hantam mengunakan kayu karena persoalan asmara anak bujang dan anak gadis mereka, Rabu (04/03/2025).
Hal ini diketahui, setelah beberapa Kelompok SAD menyosor dan mengeruduk Mapolres Merangin bertempat di Kelurahan Pematang Kandis Bangko.
“Ya, Kelompok SAD ini mendatangi Polres Merangin.Kedatangan mereka, meminta pihak Polres memediasi persoalan asmara anak bujang dan anak gadisnya, karena terjadi salah paham dan berujung pemukulan terhadap salah satu temenggung,”ungkap Kapolres Merangin, AKBP Roni Syahendra melalui Kasubsi Humas AIPTU Ruly.
Kesalahpahaman ini berawal, lanjut Ruly, tepatnya hari Selasa (04/03/2025), sekira pukul 16.00 Wib, dimana pemukiman temenggung Jang di Desa Mentawak didatangi kelompok temenggung Ganta guna mempertanyakan status anak bujang bernama Gunawan (16) dengan anak temenggung Jang bernama Sembah (15).
“Ternyata ketika perundingan anak bujang dan anak gadis tidak ada titik temu, dan terjadilah pemukulan dan pengeroyokan terhadap kelompok temenggung Jang oleh kelompok temenggung Ganta, itulah jadi pemicunya,”beber Ruly.
Tidak berhenti disitu, hal ini diperparah dan meluas setelah temenggung Jon kena pukul dengan kayu saat mencoba melerai pertikaian tersebut.
“Akibat itu, membuat empat temenggung marah, seperti temenggung Jon, temenggung Sikar, temenggung Roni dan temenggung Kempas. Lalu mereka berkumpul pemukiman temenggung Sikar di Mentawak sambil menunggu pertanggungjawaban dari temenggung Ganta,” jelas Ruly
“Saat ini sedang dilaksanakan mediasi kedua belah pihak mencari solusi yang baik untuk menyelesaikan permasalahan dengan jalan damai,” tukasnya.(*)
Reporter/Idon Sesra
Sumber/Humas Polres