Al Haris:Roadshow Bus KPK Sarana Pendidikan Anak Jambi

JurnalOne.com,  JAMBI  – Gubernur Jambi    Al Haris,  membuka Roadshow Bus KPK 2023 dengan tema “Jelajah Negeri   Bangun   Antikorupsi” di Lapangan   Kantor   Gubernur Jambi, Kamis   (14/09/2023).

Dikesempatan   tersebut,  Gubernur mengatakan  Pemerintah Provinsi Jambi   mengapresiasi   Komisi Pemberantasan  Korupsi (KPK) RI menyediakan   sarana   pendidikan  bagi   anak – anak   Sekolah   Menengah   Atas   (SMA)    di  Provinsi Jambi.

“Pertama,  Pemprov   Jambi sangat mengapresiasi  langkah  KPK memberikan    dampak   luar biasa terutama   dalam hal pendidikan antikorupsi karena   sasarannya tentu anak – anak kita. Ketika  sudah dibekali mental yang kuat,  dan   tertanam budaya   antikorupsi,  kedepan  menjadi sosok  berintegritas,” tegas  Al Haris.

Al Haris  meneruskan,  dengan  ada  kegiatan hari ini, segenap masyarakat dan Pemerintah Daerah lingkup Provinsi Jambi  sangat   menyambut baik,  serta mendukung  KPK  dalam upaya   pencegahan Korupsi di Provinsi Jambi   khususnya, dan  di Indonesia umumnya.

“Kita  semua menyadari bahwa peran serta semua elemen masyarakat dengan aksi kolektif sesuai dengan peran dan kapasitas masing-masing, akan sangat berkontribusi untuk membawa upaya pencegahan korupsi di negeri ini ke muaranya, untuk mewujudkan Provinsi Jambi yang bersih dan bebas dari korupsi,”tambah Al Haris.

Dilanjutkannya,  Pemerintah Provinsi Jambi   terus   berupaya  berbagai cara dalam pencegahan korupsi, salah satunya melalui aplikasi Parto, sebagai sebuah  marketplace E-Procurement,  guna  meningkatkan  transparansi dan akuntabilitas  dalam  pengadaan barang dan  jasa, sekaligus mendukung UMKM  Provinsi   Jambi agar  naik kelas.

“Selain itu, perlu juga kami sampaikan bahwa Survei Penilaian Integritas Provinsi Jambi tahun 2022 mencapai 69.4 dan mengalami peningkatan dari tahun 2021 sebesar 66.4. Tentu dengan pendampingan KPK, indeks agregat Provinsi Jambi akan terus mengalami peningkatan, menjadi lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, dan mencapai hasil sebagaimana yang menjadi harapan Bersama,” imbuh  Gubernur Al Haris lagi.

Al Haris  berharap,  bus KPK akan menjadi sarana edukasi bagi publik terkait  berbagai  program KPK, sehingga pemberantasan korupsi dapat dipahami dengan baik oleh masyarakat. Pendidikan menjadi tool (sarana) penting untuk mewujudkan masyarakat  maju  dan makmur, melalui  penanaman   nilai-nilai  karakter   positif, seperti sikap kerja keras dan disiplin yang berintegritas serta jujur.

“Besar harapan kami, agar semua elemen masyarakat di Provinsi Jambi dapat memanfaatkan kehadiran bus KPK di Provinsi Jambi dengan sebaik-baiknya, menumbuhkan kesadaran dan menanamkan  kepedulian bahwa segenap elemen bangsa memang harus hadir bersama-sama dengan KPK, saling bersinergi dan berkolaborasi, untuk mencegah sekaligus   memberantas korupsi di negeri kita, demi mewujudkan  daerah maju,  dan sejahtera,” tutur Al Haris.

Sementara,  Wakil Ketua KPK RI Alexander Marwata dalam sambutannya  mengatakan bahwa proses pencegahan korupsi ini harus dimulai dari tingkat yang paling bawah, yakni  dari  persoalan stunting. Pemerintah   mesti   menganggarkan stunting ini supaya anak-anak diberikan gizi yang layak sehingga kondisi anak-anak ini sehat dan cerdas.

“Saya meminta kepada Pemerintah Daerah untuk menganggarkan stunting ini, karena ini faktor terpenting supaya anak-anak Indonesia tumbuh cerdas dan pintar. Tapi  tidak untuk korupsi,  apalagi menyangkut   perihal  Stunting ini,” sebut  Alexander.

Alexander  menegaskan,  sekolah Negeri   mendapatkan   subsidi 100 persen dari  Negara. Subsidi itu bagi orang miskin,  sehingga   tidak  ada lagi diantara  mereka  tidak  sekolah.

“Saya  tekankan   agar didalam kebijakan   anggaran itu  juga mengakomodasi hal tersebut.  kalau ada dua pilihan siapa yang harus diterima di sekolah negeri ya antara orang yang kaya dan yang miskin, maka ambillah   yang   miskin karena mereka   mempunyai hak itu semua,” papar  Alxander.

Dilanjukan  Alexander,  terdapat dua persoalan   krusial di negara ini, yaitu pengangguran   dan korupsi dalam hal ini   suap, kedua hal ini tidak bisa dipisahkan. Maka yang menjadi persoalan adalah bagaimana menciptakan lapangan kerja lepas dari korupsi. Penting  memberikan kemudahan   bagi   pelaku usaha menciptakan   sebanyak    mungkin lapangan   pekerjaan   sesuai   dengan potensi  yang   ada di Provinsi Jambi.

“Tugas kita mendorong pelaku usaha menciptakan lapangan kerja yang profesional dan berintegritas dengan terus memperhatikan kelangsungan lingkungan dan kondisi infrastruktur yang tersedia,” tukasnya.

Alexander  mengingatkan,  masyarakat  Provinsi Jambi,  tidak menerima apapun baik   uang   atau barang dari calon   pemimpin  berkontestasi. Dan  tidak memilih  partai politik melakukan  politik uang.(*)

Penulis/Editor/Rafik
Sumber/Kominfo Provinsi Jambi