Seorang Santri Jadi Korban Bullying di Ponpes BUQ Oleh Kakak Kelas Dan Adik Kelas

JurnalOne.com, BANGKO – Seorang santri Pondok Pesantren Bustanu Usysyaqil Qur’an (BUQ), Desa Pinang Merah, Kecamatan Pamenang Barat, Merangin, Farel Aziro (12), dikabarkan menjadi korban perundungan (Bullying) oleh kakak kelas dan adik kelasnya, Senen (26/08/2024).

Hal ini terkuak, setelah adanya pengakuan kakak korban yakni Maymunah Putry (27), melaporkan kepada media ini.

“Sudah dua kali adik saya mendapatkan perlakuan tidak pantas dari kakak kelas dan adik kelasnya. Dari kepalanya dibenturkan ke pintu sampai dilempari batu,”ungkap Maymunah Putry.

Menurut Maymunah, penganiyaan pertama dialami adiknya pada pertengahan Bulan Juli 2024 lalu, dimana korban dianiaya oleh kakak kelasnya, dengan cara kepala di benturkan ke pintu. Sehingga adiknya harus dirawat empat hari di salah satu Klinik.

“Pada Jum’at (23/8/2024) lalu, adiknya kembali mendapatkan perundungan, Dengan cara dilempari batu oleh adik kelasnya. Sehingga korban mengalami pembengkakan di bagian hidung,” tegas Maymunah Putri.

Dalam Kasus ini, kata Maymunah Putri, adiknya (Farel red) juga mendapatkan perlakuan tidak baik dari para pengasuh Pondok Pesantren BUQ. Farel sering tidak diberi jatah makan oleh pengasuh Pondok Pesantren tersebut.

“Adik saya sering tidak mendapatkan jatah makan. Ketika adik saya mengadu kepada orang tua, pengasuh berpesan, supaya adik saya berbohong. “Kalau kamu tidak dapat nasi, bilang saja kamu malas makan”, Saat Maymunah mencotohkan bahasa pengasuh Pondok Pesantren BUQ.

Sementara itu, Ketua YayasanPondok Pesantren BUQ Naufal, dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian ini. Dia mengatakan, baru baru mengetahui kejadian ini malam tadi, Minggu (25/8/2024).

“Kejadian yang pertama, kami sudah menjenguk dan melakukan silaturahmi dengan keluarga Farel, dan itu sudah selesai. Kejadian yang kedua, saya baru tahu semalam. Insya Allah, nanti malam kami juga kembali akan mendatangi keluarga Farel,” jelasnya Naufal.(*)

 

Repoter/Jon